Tangselmu.id – Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan rudal militer Israel ke Ibu Kota Suriah, Damaskus, pada Rabu (16/7/2025). Rudal tersebut jatuh di area yang berdekatan dengan Istana Kepresidenan Suriah dan mengenai kantor Kementerian Pertahanan di Damaskus. Menurut Kantor Berita Suriah, SANA, serangan tersebut setidaknya menyebabkan tiga orang tewas dan 34 orang lainnya luka-luka.
Melalui akun X @Kemlu_RI, Indonesia memandang militer Israel tak menghormati posisi kedaulatan Suriah.
“Indonesia juga mengecam intervensi militer Israel yang tidak menghormati kedaulatan Suriah,” kata Kemlu dikutip dari akun X, Kamis (17/7/2025).
Indonesia mendesak pemerintah Suriah dan Kelompok Druze untuk berdamai dan menghentikan aksi saling serang. Menurut Indonesia, perdamaian tak akan diwujudkan tanpa ada upaya penghentian serangan.
“Indonesia mendorong terwujudnya gencatan senjata permanen antara Pemerintah Suriah dan Kelompok Druze, dan terus mendukung upaya yang dilakukan pemerintah Suriah dalam menciptakan perdamaian di seluruh wilayah Suriah,” ucap Kemlu.
Serangan rudal Israel tersebut merupakan rentetan konflik di wilayah selatan Suriah. Di wilayah tersebut terjadi bentrokan antara milisi bersenjata dari kelompok minoritas Druze dan kelompok Arab Badui.
Israel ditengarai ikut campur tangan dan mengklaim berusaha melindung kelompok Druze sebagai minoritas di Suriah. Kelompok Druze sendiri memiliki aliran teologi Syiah Ismailiyah dan memiliki sejarah kedekatan dengan Israel sejak makam suci mereka di Tiberias kerap diancam oleh sejumlah pemimpin Sunni. Dalam perang Arab-Israel, Druze telah membangun afiliasi dan menjadi pasukan Israel.
Melansir pernyataan Israel di Aljazeera, serangan rudal Damaskus adalah bentuk pembelaan mereka kepada kelompok Druze. Israel mengharapkan Druze sebagai sekutu, mengingat di rezim sebelumnya, kelompok Arab Badui dan militer Suriah menolak kehadiran Israel.