Tangselmu – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Provinsi Banten menggelar kunjungan ke Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan dalam agenda bertajuk Parlemen Pelajar, Kamis (11/9/2025). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang Selatan, Bapak Ricky Yuanda Bastian, Ketua Umum PW IPM Banten Widhiashafiz, Ketua Umum PD IPM Kota Tangerang Selatan Fathan Muhammad Azzaini, Ketua Parlemen Pelajar Nadi Tri Suliwo, serta perwakilan pelajar Muhammadiyah se-Kota Tangerang Selatan dan se-Provinsi Banten.
Agenda ini menjadi momentum penting bagi pelajar Muhammadiyah untuk memahami lebih dekat fungsi dan peran DPRD sekaligus menyampaikan aspirasi terkait isu-isu yang dihadapi generasi muda. Melalui forum resmi yang digelar di ruang rapat DPRD Kota Tangerang Selatan, para pelajar menegaskan sikap kritis sekaligus konstruktif mereka terhadap berbagai persoalan pendidikan, lingkungan, dan perlindungan pelajar.
Dalam forum tersebut, Ketua Parlemen Pelajar, Nadi Tri Suliwo, menyampaikan sikap tegasnya mengenai perlunya penguatan regulasi dan penegakan aturan di lingkungan sekolah, khususnya terkait isu bullying, perilaku merokok, serta implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
“Sekolah harus menjadi ruang aman bagi setiap pelajar. Tidak boleh ada lagi toleransi terhadap bullying maupun perilaku merokok. Kami akan mendorong regulasi yang lebih kuat serta pengawasan ketat agar aturan kawasan tanpa rokok benar-benar ditegakkan,” tegas Nadi.
Selain itu, ia juga menyoroti isu lingkungan yang dianggap tak kalah penting. Menurutnya, pelajar harus menjadi garda terdepan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.
“Kami menuntut adanya kebijakan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah, pencegahan polusi udara, serta pemenuhan ruang terbuka hijau (RTH). Generasi muda harus ikut serta aktif dalam mewujudkan kota yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Tak berhenti di sana, transparansi dalam dunia pendidikan juga menjadi sorotan. Nadi menegaskan pentingnya mekanisme penerimaan murid baru (SPMB) yang transparan, adil, dan tanpa diskriminasi.
“Setiap anak berhak mendapatkan akses pendidikan tanpa diskriminasi. Parlemen Pelajar akan terus mengawal agar SPMB dilaksanakan secara terbuka, jujur, dan berkeadilan,” ujarnya.
Ketua Umum PD IPM Kota Tangerang Selatan, Fathan Muhammad Azzaini, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya agenda ini.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada PW IPM Banten serta DPRD Kota Tangerang Selatan, khususnya Ketua Komisi II, Bapak Ricky Yuanda Bastian, yang telah memberikan kesempatan berharga bagi IPM se-Tangerang Selatan untuk melakukan kunjungan ke kantor DPRD. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi pelajar Muhammadiyah di Tangerang Selatan untuk memahami lebih dekat bagaimana DPRD bekerja serta menyalurkan aspirasi yang dimiliki,” ungkap Fathan.
Ia berharap aspirasi yang disampaikan pelajar dapat menjadi perhatian serius bagi DPRD Kota Tangerang Selatan. “Kami ingin isu-isu pelajar yang kami sampaikan benar-benar ditindaklanjuti, sehingga menghadirkan solusi nyata bagi pelajar di Tangerang Selatan. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk mempererat hubungan dan membuka ruang kolaborasi ke depan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PW IPM Banten, Widhiashafiz, menekankan bahwa Parlemen Pelajar bukan sekadar ajang simbolis, tetapi ruang nyata untuk mengasah kepemimpinan, keberanian, dan kepekaan sosial pelajar Muhammadiyah.
“Melalui Parlemen Pelajar ini, kami ingin menghadirkan pengalaman belajar politik yang substantif bagi pelajar. Di sini, mereka bukan hanya duduk mendengar, tapi juga berani menyuarakan gagasan, mengkritisi kebijakan, serta menawarkan solusi. Inilah latihan konkret agar generasi pelajar Muhammadiyah siap menjadi pemimpin di masa depan,” ujar Widhiashafiz.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pelajar dengan pemangku kebijakan. “Kami percaya, pelajar bukan sekadar objek kebijakan, tetapi subjek yang punya suara. Kehadiran DPRD dalam mendengar aspirasi pelajar adalah bukti bahwa suara kami diakui. PW IPM Banten akan terus mendorong agar forum-forum semacam ini berkelanjutan, sehingga tercipta ruang dialog produktif antara pelajar dan pemerintah daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang Selatan, Ricky Yuanda Bastian, menyambut positif inisiatif yang dihadirkan PW IPM Banten. Ia menilai kegiatan Parlemen Pelajar merupakan bentuk pendidikan politik yang sehat sekaligus wadah menumbuhkan kesadaran kritis di kalangan generasi muda.
“Kami sangat mengapresiasi langkah PW IPM Banten yang menghadirkan Parlemen Pelajar ini. Saya melihat semangat luar biasa dari adik-adik pelajar dalam menyampaikan isu-isu strategis, mulai dari bullying, kesehatan, hingga lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda kita tidak apatis, justru peduli dan siap terlibat dalam pembangunan kota,” ujar Ricky.
Ricky menegaskan bahwa DPRD Kota Tangerang Selatan terbuka terhadap aspirasi pelajar dan siap menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan.
“DPRD adalah rumah rakyat, termasuk rumah bagi pelajar. Kami tidak ingin sekadar menerima kunjungan, tetapi memastikan ada tindak lanjut konkret dari aspirasi yang disampaikan. Ke depan, saya berharap kerja sama ini terus terjalin dan melahirkan kebijakan yang berpihak pada pelajar,” tegasnya.
Kegiatan Parlemen Pelajar ini menjadi bukti nyata bahwa pelajar Muhammadiyah mampu memainkan peran penting dalam ruang demokrasi lokal. Dengan keberanian menyuarakan aspirasi, pelajar bukan hanya menjadi penerus bangsa, tetapi juga aktor aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah dan kota yang sehat, adil, dan berkelanjutan.