Tangselmu.id
  • Beranda
  • Berita Terkini
    • Seputar Tangsel
    • Seputar Banten
    • Nasional
    • Pendidikan
    • Politik
    • Hukum & kriminal
    • Ekonomi & Bisnis
    • Internasional
    • Sains & Teknologi
    • Kesehatan
    • Lifestyle
  • Info PDM Tangsel
    • Kajian Bulanan
    • Program Kerja
    • Kegiatan PCM & PRM
  • Info Persyarikatan
    • Kabar PP
    • Aisyiyah
    • Kabar PWM Banten
    • Ortom
    • Daerah
  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Terkini
    • Seputar Tangsel
    • Seputar Banten
    • Nasional
    • Pendidikan
    • Politik
    • Hukum & kriminal
    • Ekonomi & Bisnis
    • Internasional
    • Sains & Teknologi
    • Kesehatan
    • Lifestyle
  • Info PDM Tangsel
    • Kajian Bulanan
    • Program Kerja
    • Kegiatan PCM & PRM
  • Info Persyarikatan
    • Kabar PP
    • Aisyiyah
    • Kabar PWM Banten
    • Ortom
    • Daerah
  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library
No Result
View All Result
Tangselmu.id
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Terkini
  • Info PDM Tangsel
  • Info Persyarikatan
  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library

Haedar Nashir Sampaikan Refleksi HUT Ke-79 Kemerdekaan RI

by Redaksi
16 Agustus 2024
in Nasional
A A
Haedar Nashir Sampaikan Refleksi HUT Ke-79 Kemerdekaan RI

Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., menyampaikan Refleksi HUT ke-79 Kemerdekaan RI disiarkan langsung melalui saluran TVMu, Kamis (15/08/2024). Dok: Youtube TVMu

YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak segenap warga bangsa untuk sama-sama melakukan refleksi dalam momentum HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Haedar mengatakan, merayakan kemerdekaan tentu mengandung rasa gembira sebagai ekspresi syukur atas karunia Tuhan yang sangat berharga.

Namun kegembiraan mesti disertai penghayatan akan makna merdeka dan nilai-nilai dasar yang menjadi nyawa Indonesia. Agar kegembiraan itu tidak bersifat lahiriah semata, apalagi berubah menjadi pesta pora. Haedar mempertanyakan posisi Pancasila sebagai refleksi bangsa Indonesia.

BacaJuga

HGN, Ketua PP Muhammadiyah Sebut Guru Tetap Jadi Agen Kemajuan di Era Digital

Salurkan Bantuan Perangkat Teknlogi, Acer Indonesia Dorong Kesetaraan Pendidikan di Papua Barat

Pakar Kesehatan Sebut MBG Berperan Penting Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

“Apakah Pancasila saat ini benar-benar dijadikan ruh, jiwa, atau nyawa dalam penyelenggaraan dan kebijakan membangun Negara Republik Indonesia? Apakah seluruh warga dan  pemimpin Indonesia senantiasa berpikir, bersikap, dan bertindak di atas landasan nilai utama Pancasila. Pancasila tidak menjadi jargon dan  kata-kata belaka,” jelas Haedar pada Jumat (16/8) di Yogyakarta.

Haedar mengatakan Pancasila niscaya menjadi praktik hidup berbangsa dan bernegara yang luhur dan utama. Ia menegaskan agar bangsa Indonesia dapat mewujudkan dan mempraktikkan Pancasila dalam kehidupan politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan kebijakan-kebijakan publik secara nyata.

“Kekuasaan dalam pemerintahan negara di eksekutif, legislatif, yudikatif, dan lembaga-lembaga bentukan pemerintahan lainnya  haruslah berdiri tegak di atas nilai dasar Pancasila dan konstitusi Indonesia. Agama dan kebudayaan menjadi nilai  luhur yang membentuk dasar moral dan etika ber-Indonesia,” jelas Haedar.

Haedar menekankan, ketika  saat ini bangsa Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79, maka hayati dan praktikkan nilai-nilai dasar yang menjadi nyawa Negara Republik Indonesia itu. Jangan berhenti di kulit luar dan kesemerakkan lahiriah semata.

“Bangunlah jiwa Indonesia agar lahir Indonesia Raya yang bernyawa yakni Indonesia yang benar-benar merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagai tujuan dan cita-cita nasional yang digoreskan para pendiri negara. Bawalah negara dan bangsa tercinta ini pada cita-cita luhurnya yang mulia,” imbuh Haedar.

Rakyat Indonesia menderita ratusan tahun akibat kezaliman penjajah yang menikmati bumi dan kekayaan negeri ini. Di antara pejuang bangsa itu bahkan banyak yang tidak berpredikat Pahlawan Nasional, bahkan gugur tanpa nama.

“Karenanya, jangan biarkan Indonesia saat ini nestapa apalagi mati suri karena raganya terlepas dari jiwanya. Korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, politik uang, politik transaksional, politik dinasti, utang negara, salah urus dan penyimpangan dalam pengelolaan sumberdaya alam wujud dari penghianatan atas  jiwa kemerdekaan Indonesia,”tegas Haedar.

Haedar juga menegaskan bahwa kemerosotan moral, etika, dan segala tindakan buruk dalam berbangsa-bernegara merupakan bentuk perusakan jiwa Indonesia.

“Kunci Indonesia Raya agar tetap bernyawa dan tidak salah arah dalam memperjuangkannya berada di pundak para pemimpin bangsa,”jelas Haedar.

Haedar berpesan agar para pemimpin Indonesia berjiwa, berpikiran, bersikap, dan bertindak sejalan Pancasila, agama, kebudayaan, dan sejarah Indonesia nan sarat makna. Menjadi para pemimpin negarawan yang mengedepankan  kepentingan Indonesia di atas kepentingan diri, kroni, dinasti, dan golongan sendiri.

Haedar mengutip pidato Soepomo yakni “Kepala Negara dan badan-badan Pemerintahan lain harus bersifat pemimpin yang sejati, penunjuk jalan ke arah cita-cita luhur, yang diidam-idamkan oleh rakyat. Negara harus bersifat badan penyelenggara, badan pencipta hukum yang timbul dari hati sanubari rakyat seluruhnya.”

Menurut Haedar, para pemimpin Indonesia harus sudah selesai dengan dirinya, dengan cara mengutamakan sikap memberi dan bukan meminta apalagi mencuri dari Indonesia.

Selain mengutip Soepomo, Haedar juga mengutip John F Kennedy mantan Presiden Ameria Serikat, “Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu.”

Lebih lanjut, Haedar sangat berharap agar jangan sampai Indonesia Raya kehilangan nyawa karena warga dan elite bangsanya bertindak sekehendaknya. Jangan sampai elite dan warga memburu kuasa, tahta, dan gemerlap dunia.

“Para pemimpin Indonesia termasuk para ilmuwannya, niscaya menjadi penjaga integritas kenegarawan berbasis nilai-nilai luhur Pancasila, Agama, dan kebudayaan bangsa,” tutur Haedar.

Terakhir, Haedar berpesan kepada para elite untuk menjaga kebenaran, moral, etika, pengetahuan, dan kemajuan bangsa. Mereka konsisten mengutamakan kepentingan negara dan bangsa  dengan berkorban sepenuh jiwa-raga.

“Para elite negeri jangan sibuk membangun legacy dan kepentingan diri yang merusak nilai-nilai luhur dan membebani masa depan Indonesia. Jadilah elite dan warga penyebar kebaikan berbasis iman dan taqwa agar Tuhan memberkahi Indonesia. Keberhasilan Indonesia di bidang ekonomi, politik, dan kemajuan fisik sedigdaya apapun tidak akan bertahan lama jika negara dan bangsa kehilangan nilai-nilai luhur nan utama. Menjadi Indonesia tanpa nyawa!” pungkas Haedar.

Editor: Dinar Meidiana

Tags: MuhammadiyahNasional
ShareTweetSendShareShareSend

Artikel Terkait

Mensejahterakan Bangsa Adalah Amanat Konstitusi, Bukan Sekadar Kata-kata

Mensejahterakan Bangsa Adalah Amanat Konstitusi, Bukan Sekadar Kata-kata

18 November 2025
SatuMu dan Langkah Digital Muhammadiyah: Rakornas PWM Mantapkan Integrasi Persyarikatan

SatuMu dan Langkah Digital Muhammadiyah: Rakornas PWM Mantapkan Integrasi Persyarikatan

11 November 2025
Rektor UMJ: Kembalikan MPR RI Jadi Lembaga Tertinggi Negara

Rektor UMJ: Kembalikan MPR RI Jadi Lembaga Tertinggi Negara

20 Oktober 2025
MPKS PP Muhammadiyah Gelar Rapat Kerja Pimpinan:  Perkuat Konsolidasi dan Sinergi Program Pelayanan Sosial

MPKS PP Muhammadiyah Gelar Rapat Kerja Pimpinan: Perkuat Konsolidasi dan Sinergi Program Pelayanan Sosial

20 Oktober 2025
Muhammadiyah Jadi EMT Pertama di Indonesia yang Terverifikasi Standar Internasional WHO

Muhammadiyah Jadi EMT Pertama di Indonesia yang Terverifikasi Standar Internasional WHO

19 Oktober 2025
Satu Tahun Pemerintahan, Wamen Fajar Pastikan Program Revitalisasi Sekolah Bukti Keseriusan Presiden Benahi Pendidikan

Satu Tahun Pemerintahan, Wamen Fajar Pastikan Program Revitalisasi Sekolah Bukti Keseriusan Presiden Benahi Pendidikan

19 Oktober 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

  • Seputar Tangsel
  • Seputar Banten
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional

Info PDM Tangsel

  • Kajian Bulanan
  • Program Kerja
  • Kegiatan PCM & PRM

Info Persyarikatan

  • Himbauan PP
  • Kegiatan PWM
  • Ortom
  • Daerah
  • Aisyiyah

Tautan Terkait

  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library
  • Muhammadiyah.id
  • Web PP Muhammadiyah

© 2025 tangselmu.id. All right reserved.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Terkini
    • Seputar Tangsel
    • Seputar Banten
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum & kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi & Bisnis
    • Internasional
    • Sains & Teknologi
    • Kesehatan
    • Lifestyle
  • Info PDM Tangsel
    • Kajian Bulanan
    • Program Kerja
    • Kegiatan PCM & PRM
  • Info Persyarikatan
    • Kabar PP
    • Kabar PWM Banten
    • Ortom
    • Daerah
    • Aisyiyah
  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library

© 2025 Tangselmu.id. All right reserved.