Tangselmu.id
  • Beranda
  • Berita Terkini
    • Seputar Tangsel
    • Seputar Banten
    • Nasional
    • Pendidikan
    • Politik
    • Hukum & kriminal
    • Ekonomi & Bisnis
    • Internasional
    • Sains & Teknologi
    • Kesehatan
    • Lifestyle
  • Info PDM Tangsel
    • Kajian Bulanan
    • Program Kerja
    • Kegiatan PCM & PRM
  • Info Persyarikatan
    • Kabar PP
    • Aisyiyah
    • Kabar PWM Banten
    • Ortom
    • Daerah
  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Terkini
    • Seputar Tangsel
    • Seputar Banten
    • Nasional
    • Pendidikan
    • Politik
    • Hukum & kriminal
    • Ekonomi & Bisnis
    • Internasional
    • Sains & Teknologi
    • Kesehatan
    • Lifestyle
  • Info PDM Tangsel
    • Kajian Bulanan
    • Program Kerja
    • Kegiatan PCM & PRM
  • Info Persyarikatan
    • Kabar PP
    • Aisyiyah
    • Kabar PWM Banten
    • Ortom
    • Daerah
  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library
No Result
View All Result
Tangselmu.id
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Terkini
  • Info PDM Tangsel
  • Info Persyarikatan
  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library

Seminar Nasional Pendidikan Islam di UM Bandung Kupas Moderasi Beragama di Era Digital

by Redaksi
4 September 2025
in Pendidikan
A A
Seminar Nasional Pendidikan Islam di UM Bandung Kupas Moderasi Beragama di Era Digital

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung bekerja sama dengan Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Parepare menggelar Seminar Nasional Pendidikan Islam. Seminar ini mengusung tema “Meneguhkan Moderasi Beragama: Tantangan dan Peluang di Era Digital”

Tangselmu – Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung bekerja sama dengan Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Parepare menggelar Seminar Nasional Pendidikan Islam. Seminar ini mengusung tema “Meneguhkan Moderasi Beragama: Tantangan dan Peluang di Era Digital” Kamis (04/09/2025).

Acara ini menghadirkan akademisi, dosen, dan mahasiswa pascasarjana untuk membahas peran moderasi beragama dalam membangun peradaban. Diskusi juga diarahkan pada upaya menjawab tantangan yang dihadapi umat di era digital yang serba cepat dan terbuka.

Wakil Direktur III Pascasarjana UIN SGD Dindin Solahudin menyampaikan bahwa seminar ini menjadi ruang kajian konseptual yang penting bagi mahasiswa S2. Ia menegaskan bahwa moderasi beragama bukan sekadar wacana akademik, melainkan bagian dari sunnah Rasulullah SAW.

BacaJuga

Wamen Fajar Tegaskan Kerukunan Bangsa Dimulai dari Literasi Qurani dan Pendidikan Karakter

Wamen Fajar Ajak Wisudawan UMTAS Jadi Pembelajar Cepat dan Pencipta Nilai

UM Bandung Bekali Mahasiswa Baru dengan ODDI, Perkuat Fondasi Keislaman dan Kemuhammadiyahan

“Moderasi beragama itu sunnah Rasul. Tiga sahabat nabi pernah melakukan riset melalui wawancara dengan keluarga nabi dan hasilnya menunjukkan ibadah nabi bersifat minimalis dan tidak berlebihan,” jelas Dindin.

Menurutnya, temuan itu menunjukkan bahwa praktik beragama Nabi Muhammad SAW sangat moderat. Dindin berharap mahasiswa pascasarjana dapat memandang moderasi secara proporsional dan menjadikannya rujukan dalam mengajar, khususnya bagi guru PAI.

Dalam sambutan ini juga Dindin mengingatkan agar moderasi tidak disalahartikan hingga mendangkalkan keimanan. Menurutnya, moderasi beragama harus dipahami sebagai jalan tengah yang meneladani Rasulullah SAW.

Wakil Dekan Fakultas Agama Islam UM Bandung Cecep Taufiqurrahman menambahkan bahwa moderasi adalah identitas Islam itu sendiri. Ia mendorong dosen dan mahasiswa Muhammadiyah untuk terus menggali moderasi dalam pemikiran dan praktik Muhammadiyah.

“Muhammadiyah sudah berusia lebih dari satu abad. Begitu pula NU. Dua organisasi ini tidak mungkin bertahan lama jika tidak mencerminkan pemahaman moderat,” ujarnya. Cecep menegaskan bahwa seluruh amal usaha Muhammadiyah dibangun di atas nilai-nilai moderasi baik secara ideologis, teoretis, ataupun syariat.

Sementara itu, Erik, Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Enrekang, memaparkan bahwa moderasi beragama adalah sikap keagamaan yang berimbang, anti-ekstrem, dan menghormati kemajemukan. Ia menyebut tantangan terbesar adalah tingginya konsumsi konten keagamaan singkat oleh Gen Z yang mencapai 75 persen dan risiko penyebaran paham ekstrem.

Menurut Erik, peluang untuk memperkuat moderasi masih sangat terbuka melalui aplikasi pendidikan Islam, kolaborasi ulama dan kreator digital, serta Kurikulum Merdeka yang menanamkan nilai toleransi dan kebinekaan.

Ia mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan kurikulum lokal berbasis moderasi, melatih guru agar melek digital, dan memperkuat literasi media. Upaya ini diharapkan dapat mencetak generasi yang cerdas digital, moderat, toleran, dan mampu menjaga harmoni kehidupan beragama di era digital. (red.)

Tags: MuhammadiyahNasionalUM Bandung
ShareTweetSendShareShareSend

Artikel Terkait

SatuMu dan Langkah Digital Muhammadiyah: Rakornas PWM Mantapkan Integrasi Persyarikatan

SatuMu dan Langkah Digital Muhammadiyah: Rakornas PWM Mantapkan Integrasi Persyarikatan

11 November 2025
Rektor UMJ: Kembalikan MPR RI Jadi Lembaga Tertinggi Negara

Rektor UMJ: Kembalikan MPR RI Jadi Lembaga Tertinggi Negara

20 Oktober 2025
MPKS PP Muhammadiyah Gelar Rapat Kerja Pimpinan:  Perkuat Konsolidasi dan Sinergi Program Pelayanan Sosial

MPKS PP Muhammadiyah Gelar Rapat Kerja Pimpinan: Perkuat Konsolidasi dan Sinergi Program Pelayanan Sosial

20 Oktober 2025
Muhammadiyah Jadi EMT Pertama di Indonesia yang Terverifikasi Standar Internasional WHO

Muhammadiyah Jadi EMT Pertama di Indonesia yang Terverifikasi Standar Internasional WHO

19 Oktober 2025
Satu Tahun Pemerintahan, Wamen Fajar Pastikan Program Revitalisasi Sekolah Bukti Keseriusan Presiden Benahi Pendidikan

Satu Tahun Pemerintahan, Wamen Fajar Pastikan Program Revitalisasi Sekolah Bukti Keseriusan Presiden Benahi Pendidikan

19 Oktober 2025
Wamen Fajar Tegaskan Kerukunan Bangsa Dimulai dari Literasi Qurani dan Pendidikan Karakter

Wamen Fajar Tegaskan Kerukunan Bangsa Dimulai dari Literasi Qurani dan Pendidikan Karakter

17 Oktober 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

  • Seputar Tangsel
  • Seputar Banten
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional

Info PDM Tangsel

  • Kajian Bulanan
  • Program Kerja
  • Kegiatan PCM & PRM

Info Persyarikatan

  • Himbauan PP
  • Kegiatan PWM
  • Ortom
  • Daerah
  • Aisyiyah

Tautan Terkait

  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library
  • Muhammadiyah.id
  • Web PP Muhammadiyah

© 2025 tangselmu.id. All right reserved.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Terkini
    • Seputar Tangsel
    • Seputar Banten
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum & kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi & Bisnis
    • Internasional
    • Sains & Teknologi
    • Kesehatan
    • Lifestyle
  • Info PDM Tangsel
    • Kajian Bulanan
    • Program Kerja
    • Kegiatan PCM & PRM
  • Info Persyarikatan
    • Kabar PP
    • Kabar PWM Banten
    • Ortom
    • Daerah
    • Aisyiyah
  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library

© 2025 Tangselmu.id. All right reserved.