Tangselmu – Kantor Layanan (KL) Lazismu Bintaro menyalurkan Beasiswa Merdeka 2025 untuk 40 siswa yatim dan dhuafa dari Perguruan Muhammadiyah Parung Serab, Pondok Aren.
Acara penyerahan berlangsung di Aula Masjid Al-Muqorrobin, Sabtu (6/9/2025), dihadiri tokoh masyarakat, donatur, serta pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
Ketua KL Lazismu Bintaro, Abdul Hofir, menjelaskan bahwa program ini hadir untuk meringankan beban anak-anak yang terkendala biaya pendidikan.
“Beasiswa Merdeka ini kami gagas untuk membebaskan siswa dari tunggakan sekolah dan kebutuhan pendidikan lainnya. Semangatnya selaras dengan bulan kemerdekaan, yaitu membebaskan generasi muda dari hambatan meraih cita-cita,” terangnya seperti dikutip dan rilis Lazismu yang diterima PWMU.CO, Ahad (7/9/2025).
Bintaro yang dikenal sebagai kawasan elit, kata Hofir, menyimpan realitas lain. Masih banyak keluarga dhuafa yang berjuang memenuhi kebutuhan dasar, termasuk biaya sekolah anak-anak mereka.
Sejumlah tokoh hadir memberikan dukungan, antara lain Dr. Kurniasih Mufidayati (Wakil Ketua Komisi X DPR RI), Fajar Riza Ul Haq (Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah), Ketua PCM Pondok Aren Azas, Ketua PRM Bintaro Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, Ketua Lazismu Tangerang Selatan Ihwan Aulia Rahman, serta jajaran Pimpinan Ranting Aisyiyah Bintaro.
Kehadiran mereka menegaskan komitmen untuk mendukung gerakan sosial dan pendidikan yang digagas Muhammadiyah.
Pemberian beasiswa ini bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Ketua PRM Bintaro, Ahmad Najib Burhani, menekankan makna penting di balik pemilihan waktu tersebut.
“Nabi Muhammad saw. lahir sebagai seorang yatim dan selalu menganjurkan kita untuk menyayangi dan menyantuni anak yatim serta dhuafa. Karena itu, kegiatan ini sejalan dengan spirit teladan Nabi,” ujarnya.
Beasiswa yang disalurkan total mencapai Rp 40 juta. Bantuan diberikan kepada 7 siswa SD, 9 siswa SMP, dan 24 siswa SMK.
Proses seleksi penerima dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa kriteria, seperti adanya tunggakan pembayaran sekolah, status yatim tanpa orang tua asuh, serta kondisi ekonomi keluarga yang lemah.
Anggota DPR RI, Kurniasih Mufidayati, mengaku tergerak setelah mengetahui kondisi sekolah Muhammadiyah di Bintaro.
“Saya baru tahu di sini ada sekolah Muhammadiyah yang banyak siswanya memerlukan bantuan. Beberapa kali saya ke Bintaro, tetapi biasanya ke SMA Auliya. Kali ini saya ingin ikut berbagi untuk anak-anak yatim,” ungkapnya.
Ketua Lazismu Tangerang Selatan, Ihwan Aulia Rahman, menambahkan bahwa bantuan pendidikan harus berdampak jangka panjang.
“Beasiswa ini titik awal misi pengentasan kemiskinan. Ke depan, Lazismu juga harus menyentuh persoalan mendasar seperti lapangan pekerjaan dan modal usaha. Harapannya, penerima manfaat saat ini suatu hari bisa tumbuh menjadi donatur atau muzaki,” jelasnya.
Melalui program Beasiswa Merdeka, Lazismu Bintaro berkomitmen untuk terus menjadi jembatan kebaikan antara donatur dan penerima manfaat.
Program ini diharapkan tidak hanya meringankan beban finansial, tetapi juga memberi motivasi agar para siswa tetap bersemangat menuntut ilmu. (red.)