Tangselmu – Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menggelar Yudisium di Garuda Grand Ballroom Hotel Episode Gading Serpong, Tangerang, Banten, pada Sabtu (06/09/2025).
Sebanyak 186 lulusan magister resmi dilepas dari lima program studi yang ada di Program Pascasarjana UMT tahun 2025.
Direktur Program Pascasarjana UMT Dr. Ismail Marzuki, M. Pd menjelaskan bahwa lulusan tersebut terdiri dari 67 Magister Manajemen, 56 Magister Pendidikan Agama Islam, 17 Magister Akuntansi, 18 Magister Hukum, dan 28 Magister Pendidikan Bahasa Indonesia.
Dari total 186 magister yang diyudisium, para lulusan berasal dari beragam latar belakang profesi. “Ada yang berprofesi sebagai dokter mengambil Magister Pendidikan Agama Islam, ada pula advokat, anggota Satpol PP, pegawai dinas di Kota Tangerang, bahkan Wakil Rektor II STMIK Raharja Tangerang yang menjadi lulusan MPAI,” ungkap Ismail.
Sementara itu, Kepala Gugus Penjamin Mutu Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Prof Dr H Aris Gumilar MM menjelaskan bahwa yudisium merupakan tahap akhir dari proses pendidikan, di mana mahasiswa dinyatakan lulus sekaligus diberikan gelar akademik sesuai program studi.
Terkait penjaminan mutu, Aris mengungkapkan bahwa Gugus Penjamin Mutu UMT menerapkan 24 standar yang mencakup tridarma perguruan tinggi, yaitu delapan standar pendidikan, delapan pengabdian, dan delapan penelitian.
Selain itu, Prof. Aris menambahkan sepuluh standar tambahan sehingga total menjadi 34 standar yang dirumuskan dalam rencana strategis setebal 725 halaman.
Tugas BPMU adalah selalu mengontrol dari setiap unit atau fakultas juga pascasarjana apakah melaksanakan standar tersebut atau tidak. Karena setiap 5 tahun akan dilaksanakan re-akreditasi.
“Ke depan UMT akan bekerja sama dengan UMM untuk membuka program doktoral atau S3 untuk program studi Manajemen dan program studi Pendidikan Agama Islam,” tutup Aris.
Sementara itu, Rektor UMT Dr. H. Desri Arwen, M. Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada milad ke-16, UMT mengusung tema unggul, inklusif, dan berdampak.
“Untuk menjadi unggul, inklusif, dan berdampak, kita perlu bersikap positif dengan berbaik sangka kepada diri sendiri, pasangan, alam, dan semua orang,” ujar Rektor yang akrab disapa Buya Arwen.
Dalam suasana santai, Buya Arwen memberikan perumpamaan unik. “UMT itu ibarat tentara, tentaranya jago perang tetapi pangkatnya rendah. Dosen-dosen kita hebat, tetapi pangkat akademiknya masih perlu ditingkatkan. Ini hanya sebuah realitas sekaligus bahan perbandingan,” selorohnya.
Ia berpesan kepada para calon magister agar senantiasa memiliki sikap konstruktif, kontributif, dan solutif.
“Orang yang mampu memberi solusi akan membawa dampak positif. Inilah substansi dari catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah, yakni pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tegasnya.
“Silakan kabarkan kepada lingkungan Anda tentang UMT. Seperti slogan warung Padang: jika Anda puas, ceritakan kepada teman; jika kurang puas, sampaikan kepada kami,” tutupnya.
Dalam acara yudisium tersebut, Program Pascasarjana UMT juga mengumumkan mahasiswa terbaik dari setiap program studi dan memberikan apresiasi berupa penghargaan.
Lima lulusan terbaik itu adalah Apan Riadi dari Magister Manajemen dengan IPK 4,00; Sudaryono dari Magister Pendidikan Agama Islam dengan IPK 3,91; Firliadi Aji dari Magister Akuntansi dengan IPK 4,00; Dini Nuraini Mahalli dari Magister Hukum dengan IPK 3,96; serta Hasti Prasatya Ningsih dari Magister Pendidikan Bahasa Indonesia dengan IPK 4,00 tertuang dalam Surat Kepustusan Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang No. 004/KEP/III.AU/F/VIII/2025 yang dibacakan oleh Asisten Direktur I Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang, Dr. Ismayudin Yuliyzar, MM.
Acara yudisium turut dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, di antaranya Wakil Rektor I Dr. Auliya Khasanofa MH, Wakil Rektor III Dr. Enawar M. Pd., Ketua Badan Pengurus Harian UMT H. M. Naisan, M. Hum., Ketua PDM Kota Tangerang Dr. KH. Saiman Sholeh, M. Pd, Sekretaris PWM Banten H. Turhaerudin, serta perwakilan dari berbagai fakultas.
Suasana semakin semarak dengan penampilan tari Wonderful Indonesia dari tim tari Dinas Pariwisata Kota Tangerang. Sebagai penutup, ditayangkan video testimoni dari alumni Magister Pendidikan Bahasa Indonesia asal Papua, Putri Ayumarsinta Wulandari.
“UMT bagi saya luar biasa karena saya seorang non-muslim dan beragama Katolik, tetapi saya tidak pernah mengalami diskriminasi atau diminta meninggalkan keyakinan saya,” ungkap Putri.
Program Pascasarjana UMT menerapkan sistem perkuliahan blended learning sehingga Putri, yang berasal dari Papua, dapat mengikuti proses belajar secara daring.
“Saya sangat bersyukur karena selama masa perkuliahan memiliki teman-teman angkatan yang begitu peduli. Dalam situasi sesulit apa pun, mereka selalu hadir memberikan dukungan dan semangat setiap hari,” ungkap Putri.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para dosen yang telah membimbingnya. “Saya dibimbing oleh dosen-dosen yang kompeten dan selalu memberi saya kesempatan untuk berkembang. Saya tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi nilai-nilai kehidupan, semangat, dan inspirasi dari para dosen yang luar biasa,” lanjutnya.
Putri berharap akan ada lebih banyak mahasiswa dari Papua yang mengikuti jejaknya di masa mendatang. “Terima kasih semuanya. Saya bangga menjadi bagian dari Universitas Muhammadiyah Tangerang,” tutupnya.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya nyatakan alumni Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang tahun 2025 resmi dilepas,” ujar Direktur PPs UMT dalam penutupan acara yudisium. (red.)