Tangselmu – Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi resmi bertransformasi menjadi Universitas Muhammadiyah Indonesia. Peresmian alih kelola ini dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam rangkaian Pengajian Umum Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampus Unisma Bekasi, Selasa (16/9/2025).
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengatakan, perubahan ini bukan sekadar pergantian nama, melainkan juga langkah strategis dalam memperluas peran Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi.
“Hari ini saya mewakili pimpinan pusat Muhammadiyah melakukan acara selain pengajian juga proses alih kelola UNISMA menjadi Universitas Muhammadiyah Indonesia yang tentu semuanya berjalan selalu dengan ketentuan yang berlaku dan nanti diproses ke Kemdiktisaintek,” ujar Haedar saat ditemui usai acara.
Haedar menjelaskan, transformasi ini merupakan kelanjutan dari tradisi panjang kolaborasi antara Unisma dengan perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya, seperti Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Menurutnya, alih kelola ini memiliki makna mendalam. Sebab, Muhammadiyah tidak hanya berkomitmen mengelola perguruan tinggi, melainkan juga menunaikan risalah dakwah Nabi Muhammad SAW melalui bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Haedar, nama baru ini juga memuat spirit transformasi dari lokal ke nasional hingga global. “Universitas Muhammadiyah Indonesia bukan hanya untuk Bekasi, tetapi akan menjadi kekuatan penyangga bangsa dan berperan menyebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin bagi dunia,” jelasnya.
Haedar menekankan ada tiga hal penting yang harus menjadi pijakan Universitas Muhammadiyah Indonesia. Pertama, perguruan tinggi ini diharapkan melahirkan sumber daya manusia Indonesia yang berakhlak mulia sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Perpaduan antara karakter dan ilmu, teknologi dan keahlian itu akan menjadi kekuatan bagi masyarakat Indonesia ke depan,” kata dia.
Kedua, menurut dia, kampus ini juga diharapkan menjadi pusat riset yang mendorong kemajuan bangsa, termasuk pemanfaatan sumber daya alam dan riset masa depan.
“Dengan riset-riset itu kita punya pijakan yang kokoh dalam memajukan Indonesia tidak mungkin Indonesia maju tanpa kekuatan riset,” katanya.
Terakhir, Haedar berharap, dosen dan tenaga kependidikan UNISMA Bekasi saling membahu membantu mencerdaskan bangsa. Ilmu harus dituntut dan dikembangkan, serta menjadikan akhlak sebagai pondasi untuk membangun peradaban.
“Mudah-mudahan dengan ilmu, produktif, gigih dan semangat dalam membangun peradaban dari UNISMA ini dapat berstransformasi jadi Universitas Muhammadiyah Indonesia, dan menjadi pusat peradaban dunia yang cerah dan mencerahkan,” ucapnya.
Harapan sama juga disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, yang mengatakan UNISMA Bekasi ini tidak asing baginya, sebab pernah menjadi kampus binaan UMM.
“UNISMA Bekasi yang merupakan universitas tertua di Kota Bekasi ini menjadi tonggak sejarah baru dakwah Muhammadiyah. Sebab setelah ini dalam waktu dekat akan melakukan pembangunan rumah sakit Muhammadiyah di Kota Bekasi,” ungkap Muhadjir.
Dukungan turut diberikan oleh Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono. Ia juga berharap dukungan dari Muhammadiyah dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bekasi. Menurutnya, Muhammadiyah adalah organisasi internasional yang setiap hadirnya berdampak dan memberi manfaat untuk bangsa. (red.)