Tangselmu.id
  • Beranda
  • Berita Terkini
    • Seputar Tangsel
    • Seputar Banten
    • Nasional
    • Pendidikan
    • Politik
    • Hukum & kriminal
    • Ekonomi & Bisnis
    • Internasional
    • Sains & Teknologi
    • Kesehatan
    • Lifestyle
  • Info PDM Tangsel
    • Kajian Bulanan
    • Program Kerja
    • Kegiatan PCM & PRM
  • Info Persyarikatan
    • Kabar PP
    • Aisyiyah
    • Kabar PWM Banten
    • Ortom
    • Daerah
  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Terkini
    • Seputar Tangsel
    • Seputar Banten
    • Nasional
    • Pendidikan
    • Politik
    • Hukum & kriminal
    • Ekonomi & Bisnis
    • Internasional
    • Sains & Teknologi
    • Kesehatan
    • Lifestyle
  • Info PDM Tangsel
    • Kajian Bulanan
    • Program Kerja
    • Kegiatan PCM & PRM
  • Info Persyarikatan
    • Kabar PP
    • Aisyiyah
    • Kabar PWM Banten
    • Ortom
    • Daerah
  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library
No Result
View All Result
Tangselmu.id
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Terkini
  • Info PDM Tangsel
  • Info Persyarikatan
  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas Bicara Soal Kesenjangan Ekonomi di Forum International

by Redaksi
19 September 2025
in Internasional
A A
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas Bicara Soal Kesenjangan Ekonomi di Forum International

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas saat hadir sebagai perwakilan pemuka agama dari Indonesia dalam VIII Congress of Leaders of World and Traditional Religions di Astana, Kazakhstan, Rabu (17/9). Foto: Istimewa.

Tangselmu – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas mengatakan, kesenjangan ekonomi menjadi salah satu faktor dari konflik etnis dan agama di seluruh dunia.

Maka dari itu, ia mendorong pemuka agama untuk lebih berani menyuarakan kepentingan bagi mereka yang berada di garis kemiskinan.

“Pemimpin agama harus menyadari bahwa ketidaksetaraan ekonomi adalah faktor dominan dan akar penyebab konflik etnis, agama, dan internasional di seluruh dunia,” kata Anwar saat hadir sebagai perwakilan pemuka agama dari Indonesia dalam VIII Congress of Leaders of World and Traditional Religions di Astana, Kazakhstan, Rabu (17/9).

BacaJuga

Trump Puji Pidato Prabowo, Sidang Umum Majelis PBB Bahas Rencana Perdamaian untuk Gaza

‘Aisyiyah Bicarakan Keadilan Gender dalam Islam, Usai Resmi Jadi Anggota F2A

Tegas, “Kita Harus Akui Palestina Sekarang!” Pesan Prabowo di KTT PBB

Berdasarkan data Bank Dunia pada 2020 menyebut, ungkap Anwar, 35 persen populasi dunia hidup dalam kemiskinan. Sebanyak 11 persen berstatus miskin ekstrem dan 24 persen lainnya di kategori miskin.

Dia menjelaskan ada 44 persen orang yang masuk dalam kategori kelas menengah. Sementara itu, kelas kaya 20 persen dan ultra-kaya 0,5 persen.

Anwar menilai, kesenjangan ekonomi ini telah memperburuk ketidaksetaraan dan konflik sosial di kalangan kelas bawah dan menengah.

Dia juga menyebutkan kelompok tertentu telah memanfaatkan situasi ini dengan menggunakan isu agama untuk menyerang lawan dan musuh mereka.

“Agama, dalam hal ini, telah digunakan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan kelompok-kelompok menyerang yang lain, menyebabkan konflik agama dan kerusuhan yang sulit diatasi karena terkait dengan keyakinan dan fanatisme agama,” jelas Anwar.

Anwar berpendapat pemuka agama harus berani mengambil peran dalam mengurangi kesenjangan ekonomi tersebut. Pemimpin agama, kata Anwar, tidak boleh sungkan mendesak pemerintah menciptakan kebijakan yang adil bagi si miskin.

“Pemimpin agama harus mendesak pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang berfokus pada distribusi yang adil dan memprioritaskan jumlah besar orang miskin,” katanya.

“Selain itu, pemimpin agama perlu terlibat dalam dialog dan bekerja sama dengan dunia usaha agar mereka memperhatikan orang miskin atau mereka yang mengalami kemiskinan,” lanjut Anwar.

Dalam perspektif Islam, Anwar menjelaskan memberikan perhatian kepada orang miskin juga merupakan tindakan bermanfaat. Hal ini tidak hanya memiliki nilai kemanusiaan tetapi juga nilai transendental karena bentuk ibadah kepada Tuhan.

Ia menambahkan, peran aktif dalam membantu orang kesulitan bukan hanya mempermudah hidup satu orang, tapi juga akan berdampak pada peningkatan ekonomi secara keseluruhan.

“Nilai kemanusiaan di sini adalah bahwa membantu orang lain yang membutuhkan tidak hanya membantu orang miskin mengatasi kesulitan mereka, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan dan daya beli mereka. Secara ekonomi, hal ini dapat meningkatkan permintaan, mendorong bisnis untuk meningkatkan pasokan, yang pada gilirannya menghasilkan pendapatan dan keuntungan bagi mereka,” terang Anwar.

“Dengan demikian, melaksanakan perintah agama untuk membantu orang miskin menciptakan hubungan simbiosis yang saling menguntungkan kedua belah pihak dan bermanfaat bagi negara dan bangsa,” tambahnya.

Untuk diketahui, Congress of Leaders of World and Traditional Religions merupakan inisiasi pemerintah Kazakhstan dalam menjaga perdamaian dan kerukunan umat agama. Kongres ini pertama kali digelar di tahun 2003.

Acara itu lalu rutin dilaksanakan tiap tiga tahun sekali di ibu kota Kazakhstan, Astana. Di gelaran kedelapannya tahun ini, Congress of Leaders of World and Traditional Religions mengusung tema Dialogue of Religions: Synergy for the Future. (red.)

Tags: Anwar AbbasAstanainternasionalKazakhstanMuhammadiyah
ShareTweetSendShareShareSend

Artikel Terkait

UM Bandung Bekali Mahasiswa Baru dengan ODDI, Perkuat Fondasi Keislaman dan Kemuhammadiyahan

UM Bandung Bekali Mahasiswa Baru dengan ODDI, Perkuat Fondasi Keislaman dan Kemuhammadiyahan

28 September 2025
Trump Puji Pidato Prabowo, Sidang Umum Majelis PBB Bahas Rencana Perdamaian untuk Gaza

Trump Puji Pidato Prabowo, Sidang Umum Majelis PBB Bahas Rencana Perdamaian untuk Gaza

24 September 2025
‘Aisyiyah Bicarakan Keadilan Gender dalam Islam, Usai Resmi Jadi Anggota F2A

‘Aisyiyah Bicarakan Keadilan Gender dalam Islam, Usai Resmi Jadi Anggota F2A

24 September 2025
Di Ranah Minang, Wamen Fajar Dorong Mahasiswa Muhammadiyah Maksimalkan Fungsi Otak

Di Ranah Minang, Wamen Fajar Dorong Mahasiswa Muhammadiyah Maksimalkan Fungsi Otak

23 September 2025
Dari Kotagede ke Dunia, Mengamati 50 Tahun Riset Prof Mitsuo Nakamura

Dari Kotagede ke Dunia, Mengamati 50 Tahun Riset Prof Mitsuo Nakamura

23 September 2025
Pra-PESONAMU 2025 UM Bandung Ajak Mahasiswa Baru Berpikir Bijak dan Bertindak Positif

Pra-PESONAMU 2025 UM Bandung Ajak Mahasiswa Baru Berpikir Bijak dan Bertindak Positif

22 September 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

  • Seputar Tangsel
  • Seputar Banten
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional

Info PDM Tangsel

  • Kajian Bulanan
  • Program Kerja
  • Kegiatan PCM & PRM

Info Persyarikatan

  • Himbauan PP
  • Kegiatan PWM
  • Ortom
  • Daerah
  • Aisyiyah

Tautan Terkait

  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library
  • Muhammadiyah.id
  • Web PP Muhammadiyah

© 2025 tangselmu.id. All right reserved.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita Terkini
    • Seputar Tangsel
    • Seputar Banten
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum & kriminal
    • Pendidikan
    • Ekonomi & Bisnis
    • Internasional
    • Sains & Teknologi
    • Kesehatan
    • Lifestyle
  • Info PDM Tangsel
    • Kajian Bulanan
    • Program Kerja
    • Kegiatan PCM & PRM
  • Info Persyarikatan
    • Kabar PP
    • Kabar PWM Banten
    • Ortom
    • Daerah
    • Aisyiyah
  • Tokoh
  • Kata Pakar
  • Opini
  • E-Library

© 2025 Tangselmu.id. All right reserved.