Memasuki tahun ketiga kepengurusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah kembali melaksanakan rapat kerja (raker).
Raker yang dihadiri Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, pimpinan
beserta anggota MPI ini berlangsung di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu hingga
Minggu (15-16/2/2025).
Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad menekankan agar MPI
dapat betul-betul efektif dalam melakukan kerja yang belum selesai. Maka, menurutnya
raker menjadi momen untuk mengevaluasi dan merefleksikan pekerjaan-pekerjaan
yang sudah dilakukan.
Dari hasil program kerja yang sudah direalisasikan, MPI
hingga saat ini memperoleh kesan positif dari Menteri Kebudayaan RI yang
mengapresiasi museum Muhammadiyah.
Apresiasi dan kesan positif itu menurut Dadang muncul
karena museum Muhammadiyah memadukan antara artefak yang fisikal dengan digital.
Berkat inovasi itu, museum dapat diakses melalui berbagai platform media
digital.
Pada kesempatan itu, Dadang turut memberikan apresiasi pada
MPI yang mengembangkan LabMu dan menerbitkan banyak buku. Tanpa terkecuali,
kata Dadang, berlanjutnya TVMU sekarang sudah merambah ke berbagai kota besar
di Indonesia.
Oleh karena itu, lanjut Dadang, inovasi dan kreatifitas
terus dikembangkan dalam merumuskan program kerja ke depan. “Mari kita berpikir
kreatif, inovatif, memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan konten
dakwah yang menarik, edukatif, dan inspiratif,” ujarnya.
Dadang mengungkapkan, sebetulanya MPI ini ujung tombak dari
dakwah Muhammadiyah masa depan di era teknologi dan informasi digital. “MPI
harus bisa sampai ke sana. Orang membicarakan MPI itu berarti membicarakan
dakwah masa depan,” ungkapnya.
Ia berpesan agar MPI senantiasa memperkuat kerja sama
dan sinergi dengan berbagai pihak baik internal maupun eksternal. “Jalin kerja
sama dengan kemitraan lembaga pendidikan dan lembaga media, organisasi
masyarakat, memperluas dan memperkuat jaringan serta dakwah,” kata Dadang.
Dengan demikian, lanjut Dadang, dari berbagai wakil ketua
bidang dapat melakukan kolaborasi dengan berbagai majelis, kementerian, dan
lembaga lainnya. Adapun yang tak kalah penting adalah meningkatkan kompetensi kader
MPI melalui pelatihan dan pendidikan yang relevan dengan perkembangan teknologi
dan kebutuhan dakwah.
Termasuk pula soal transparansi dan akuntabilitas. MPI harus
melaksanakan setiap program dengan transparan dan akuntabel. “Pastikan setiap
langkah sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan kebijakan organisasi,” ujar
Dadang.
Sementara itu, Ketua MPI PP Muhammadiyah Muchlas MT.,
menyebut raker sebagai momen untuk memperkuat seluruh bidang di MPI dalam
menjalankan program-programnya.
Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini berpesan agar selama
raker, anggota MPI melakukan konsolidasi dan membahas progress report
setiap bidang. “Pada raker ini ada juga capaian dalam progress report
sehingga kita bisa mengetahui sampai di mana rencana yang akan kita
laksanakan,” katanya.
Muchlas menegaskan, pada Muktamar Muhammadiyah ke-49 di Sumatera Utara (Sumut) 2027 mendatang, direncanakan TVMu menjadi media resmi. Oleh karena itu, perlu konsolidasi program untuk setiap awal tahun.
“Semoga raker ini bisa meningkatkan kinerja majelis kita
yang dinilai menjadi majelis paling produktif di periode kepemimpinan saat ini.
Pencapaian kita yang terbaik ini perlu ditiru oleh majelis maupun lembaga yang
lain di Muhammadiyah,” ujar Muchlas.
Tulis Komentar