Mahasiswi FKM UMJ Siap Kampanyekan Penanggulangan TBC di Tangerang Selatan

$rows[judul] Keterangan Gambar : Wafiq Azizah Putri mempresentasikan dampak, faktor dan beban masalah pada kementerian sosial bagi ODTBC

Salah satu anak muda yang terpilih untuk menjadi bagian dari Caraka TB Institute adalah Wafiq Azizah Putri, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ). Keberhasilannya dalam lolos tahap seleksi tingkat nasional ini menjadi langkah besar dalam upaya mendukung penanggulangan permasalahan TBC di Indonesia khususnya di wilayah Tangerang Selatan. Melalui beberapa tahap seleksi seperti berkas administrasi Rancangan Aksi Kegiatan (RAK) serta Wawancara, dari 200 lebih pendaftar dengan rentang usia yang masih sangat muda dan saingan dari berbagai daerah, Wafiq menjadi salah satu peserta terpilih dari 20 peserta lainnya yang mewakili daerah tangerang selatan Provinsi Banten sekaligus menjadi bagian dari Caraka TB Institute yang dinaungi oleh STOP TB Partnership Indonesia, proses kegiatan ini akan terus berjalan hingga project - project yang akan dijalankan oleh masing - masing daerah sampai bulan november 2024.

STOP TB Partnership Indonesia meluncurkan “Caraka TB Institute”, sebuah wadah yang bertujuan merekrut 20 anak muda untuk terlibat aktif dalam kampanye dan advokasi TBC di daerah mereka masing-masing. "Caraka" diambil dari kata yang bermakna pembawa pesan, dengan harapan para anggota Caraka TB Institute dapat mendistribusikan pesan penting terkait TBC kepada masyarakat dan mengadvokasikan isu ini kepada pengambil kebijakan. Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan WHO Global Tuberculosis Report 2023, Indonesia menduduki peringkat kedua dalam jumlah kasus TBC terbanyak di dunia, dengan estimasi mencapai 1.060.000 kasus. Data terbaru dari Dasbor Tuberkulosis Indonesia Kementerian Kesehatan RI per 4 Desember 2023 juga menunjukkan bahwa lebih dari 800.000 kasus TBC telah ditemukan, yang berarti sekitar 80 persen dari estimasi total kasus TBC di Indonesia telah berhasil terdeteksi. Namun, meski jumlah kasus TBC tinggi, kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini masih sangat rendah jika dibandingkan dengan pandemi COVID-19, meskipun kedua penyakit ini sama-sama ditularkan melalui udara (airborne).

Wafiq dengan peserta lainnya juga akan melakukan kampanye, menyebarluaskan informasi penting mengenai TBC, dan berperan aktif dalam advokasi di berbagai daerah. Sebagai bagian dari program yang nantinya akan dijalankan, Wafiq juga sudah menyelesaikan rangkaian kegiatan diantaranya pada hari Kamis, 12 September. Peserta mendapatkan peningkatan kapasitas terlebih dahulu dengan mengikuti Webinar terkait TBC, Lalu pada Hari Senin – Jumaat, 16 - 20 September 2024 telah dilakukannya pelatihan di Leuweung Geledegan Ecolodge Bogor dikemas dengan Camp & Experience (camperience) yang disuguhkan oleh STPI agar peserta merasakan langsung bagaimana proses, advokasi dan kampanye, pelibatan media dan sebagainya. Lalu dilanjut dari 23 Oktober – 16 November Aksi di daerah masing-masing peserta.

Dalam pelatihannya tersebut STOP TB Partnership Indonesia (STPI) menghadirkan inovasi dalam pelatihan bagi para peserta Caraka TB Institute termasuk Wafiq. Berbeda dengan pelatihan pada umumnya, pelatihan ini dirancang dengan konsep yang lebih dinamis, interaktif, dan menyenangkan. Pendekatan ini membuat pelatihan Caraka TB Institute menjadi berbeda dari pelatihan lainnya, karena para peserta tidak akan hanya duduk mendengarkan pemateri sepanjang waktu. Tim kreatif STPI telah merancang pelatihan ini agar jauh dari kesan monoton, dengan memastikan suasana belajar yang aktif dan menarik bagi seluruh peserta. Menurut Wafiq salah satu mahasiswi dari FKM UMJ berpendapat “bahwa dia mendapatkan pembekalan tidak hanya dalam bentuk pengetahuan, tetapi juga pengalaman langsung yang akan membantu mereka dalam menjalankan kampanye di daerah masing-masing.

Wafiq Azizah Putri, melalui partisipasinya di Caraka TB Institute, berharap dapat membawa perubahan nyata dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap TBC. Dengan peran aktifnya dalam kampanye ini, ia tidak hanya membawa nama baik kampusnya, tetapi juga berkontribusi dalam upaya Indonesia menuju eliminasi TBC. Menurutnya pula Semangat dan dedikasi anak muda merupakan kunci untuk mendorong perubahan dalam isu-isu kesehatan publik, termasuk dalam menghadapi tantangan besar seperti TBC.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)