Jakarta, - MAARIF Institute, menyelenggarakan Workshop
Non-Violent Communication (NVC): Penguatan Inklusi Sosial Keagamaan untuk Para
Aktivis Muda Lintas Agama.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kemitraan MAARIF
Institute bersama INFID dalam proyek kemitraan INKLUSI (Empowering Leadership
to Strengthen Freedom of Religion and Belief (FoRB) and Resilient Society in
Key Strategic Sectors: Mass Media, State-Owned Enterprise, Local Government,
Education, Women's Leadership, and Social Media).
Workshop ini dilaksanakan Senin, 12 Agustus 2024
di Hotel Aston, Jakarta. Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para
aktivis muda lintas agama untuk memperkuat kapasitas mereka dalam membangun
inklusi sosial keagamaan di Indonesia.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Muqowim,
Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Trainer NVC, serta Rifah Zainani,
Trainer LVE/NVC. Turut hadir pula Andar Nubowo, Direktur Eksekutif MAARIF
Institute, dan Moh Shofan, Koordinator Program, dan sejumlah peserta dari
berbagai lintas lembaga dan agama.
Moh Shofan, selaku Koordinator Program, menyampaikan bahwa workshop
ini bertujuan untuk mendapatkan peta sosial-keagamaan di daerah program, serta
masukan terkait strategi komunikasi dan intervensi program dalam
mengarusutamakan toleransi, kebebasan beragama dan berkeyakinan, pencegahan
ekstremisme berbasis kekerasan, dan penghormatan terhadap keragaman.
"Kami berharap pelatihan yang akan digelar pasca workshop
dapat menjadi wadah bagi para aktivis muda lintas agama untuk memperkuat
kapasitas mereka dalam membangun inklusi sosial keagamaan di Indonesia,” ujar
Moh Shofan.
Lebih lanjut, Shofan menjelaskan melalui pelatihan praktis
dan keterampilan konkret, peserta diharapkan dapat mewujudkan tujuan
menciptakan hubungan yang didasari pada welas asih, saling memberi dan
menerima, serta kesadaran akan saling ketergantungan dan kekuatan bersama.
Andar Nubowo, Direktur Eksekutif MAARIF Institute menegaskan
komitmen lembaganya untuk terus membantu memperkuat kapasitas para aktivis muda
dalam menyelesaikan konflik, baik di tingkat pribadi, organisasi, maupun
masyarakat.
Lebih lanjut Andar mengatakan harapannya dalam pelaksanaan
kegiatan workshop ini.
“Kami berharap dapat memberikan inspirasi dan keterampilan praktis bagi para aktivis muda untuk menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat. Dengan semangat saling memahami, menghargai, dan bekerja sama, kita dapat bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih adil, damai, dan sejahtera,” tutup Andar. [DM]
Editor: Dinar Meidiana
Tulis Komentar