Pada hari Rabu – Sabtu,
Tanggal 2 – 5 Oktober 2024, bertempat di Wisma Kementrian Pemuda dan Olahraga
(Kemenpora), Buperta Cibubur dan Petamburan, telah dilaksanakan serangkaian
kegiatan Collab Rangers yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan
Olahraga (Kemenpora) dan Indonesia Resilience. Kegiatan ini dihadiri oleh 150 peserta
terpilih dari seluruh Indonesia yang telah melalui proses seleksi secara bertahap
dan mewakili daerah maupun provinsinya masing masing.
Pada tahun ini Adipatra
Kenaro & Syarafina Zhalifunnafsi Sartono, mewakili Muhammadiyah Disaster Management
Center (MDMC) dari Wilayah Tangerang Selatan sebagai delegasi dalam
kegiatan Collab Rangers. Kegiatan ini merupakan ajang bergengsi yang bertujuan
untuk meningkatkan kolaborasi lintas sektor di kalangan pemuda dan membangun
kapasitas mereka dalam mengatasi berbagai tantangan, khususnya dalam penanganan
bencana dan masalah sosial di Indonesia.
Perjalanan kami sebagai
delegasi dimulai dengan proses seleksi yang ketat. Proses seleksi ini dilakukan
secara bertahap, melibatkan ribuan pendaftar dari berbagai latar belakang dan
organisasi kepemudaan di seluruh Indonesia. Pada tahap awal, peserta diminta
untuk mengirimkan essai yang mencerminkan pemahaman dan gagasan kreatif tiap
peserta dalam menangani permasalahan penangulagan bencana secara kepemudaan,
sosial, dan kemanusiaan. Kami mengirimkan essai yang mengangkat topik mengenai
strategi kolaboratif dalam penanggulangan bencana berbasis komunitas. Akhirnya,
setelah melalui berbagai tahapan seleksi, kami dinyatakan lolos sebagai salah
satu peserta yang terpilih. Akhirnya, setelah melalui berbagai tahapan seleksi
secara berkala, kami dinyatakan lolos sebagai salah satu peserta yang terpilih.
Pengumuman ini merupakan kebanggaan tersendiri, karena dari ±1000 pendaftar
dari berbagai daerah di Indoensia, kami berhasil masuk dalam kategori 50 Essai
Terbaik.
Kegiatan Collab
Rangers ini diisi dengan serangkaian pelatihan dan workshop intensif
yang difokuskan pada pengembangan kapasitas pemuda dalam menangani reseliensi bencana,
kolaborasi lintas sektor, serta penguatan jaringan komunitas kepemudaan di
tingkat nasional. Program unggulan Kementrian Pemuda dan Olahraga yang disebut "Collab
Rangers" ini juga mendapat dukungan 18 Kementerian dan Lembaga
terkait. Menpora Dito Ariotedjo menyaksikan langsung penandatangan kesepakatan
kerjasama atau MoU dengan ke 18 Kementrian dan lembaga terkait di Buperta, Cibubur
- Jakarta Timur. Kementrian dan lembaga tersebut diantaranya Kementerian
Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian
Pertahanan, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan
Nasional Pencarian dan Pertolongan, Badan Informasi Geospasial, Badan Riset dan
Inovasi Nasional, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Serta 6
lembaga lain, seperti Universitas Negeri Jakarta, Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka, Palang Merah Indonesia, Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia, Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, dan Indonesia
Resilience.
Kegiatan ini berlangsung selama
4 hari, bertepatan dengan bulan pemuda yang puncaknya akan kita rayakan pada
Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2024. Kegiatan ini juga beriringan dengan
momentum Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional, menjadikannya sangat
relevan pada 13 Oktober. Salah satu kesepakatan dalam forum ini adalah
menjalankan program kolaborasi untuk pengurangan risiko bencana. Dalam
sambutannya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyinggung
soal penerapan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi
Strategis Lintas Sektor untuk Pelayanan Kepemudaan. Menurutnya, penerapan
Perpres itu bisa dilaksanakan dalam isu pengurangan risiko bencana “Forum ini
menjadi wadah berkumpulnya gagasan dan partisipasi pemuda Indonesia dalam
mewujudkan masyarakat tangguh bencana. Acara ini diharapkan mampu meningkatkan
sosialisasi dan kesiapsiagaan masyarakat, terutama pemuda dalam menghadapi
bencana, serta menjadi inspirasi bagi kita semua,” ujarnya.
Sementara itu Adipatra
Kenaro & Syarafina Zhalifunnafsi delegasi dari Muhammadiyah Disaster
Management Center (MDMC), berpartisipasi aktif dalam berbagai workshop dan
simulasi praktis. Kegiatan ini memang dirancang untuk meningkatkan kemampuan
peserta dalam pengurangan risiko bencana dan pengelolaan situasi darurat. Kami
aktif mengikuti Workshop Pengurangan Risiko Bencana, yang mengajarkan strategi
mitigasi untuk mengurangi dampak bencana, Evacuation Route Planning, di mana
peserta belajar merancang jalur evakuasi aman dan efektif. Sesi Teknik
Berkomunikasi dengan Masyarakat memberikan keterampilan komunikasi dalam
menyampaikan informasi penting kepada masyarakat, terutama saat terjadi krisis. Simulasi
Kebakaran, pelatihan Dapur Umum, serta Simulasi Pembuatan Tenda Smelter, yang
semuanya berfokus pada respons cepat dan penyediaan kebutuhan dasar bagi
pengungsi. Workshop Ecoenzym memperkenalkan pembuatan bahan pembersih alami,
sementara sesi Pertolongan Pertama melatih keterampilan medis dasar bagi korban
bencana.
Setelah kembali ke
daerahnya masing masing, para peserta yang berasal dari utusan organisasi dan
komunitas dari berbagai daerah termasuk Adipatra Kenaro & Syarafina akan
menjadi contoh bagi para pemuda dan pemudi di seluruh pelosok tanah air untuk
menanggulangi dan mengurangi resiko bencana alam yang diperkirakan bisa saja
terjadi di masa depan. Menurut Syarafina seluruh rangkaian workshop dan
simulasi ini memberikan pengalaman yang sangat berharga, bahkan juga memperkuat
keterampilan teknis dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Dengan terpilihnyasebagai
delegasi dari MDMC dan sebagai salah satu dari 50 esai terbaik, hal ini menjadi
pencapaian yang membanggakan dirinya secara pribadi, Ujarnya. Syarafina juga
berharap dia dapat terus berkomitmen dalam membangun kapasitas pemuda dan
memperkuat peran masyarakat dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
Tulis Komentar