"Alhamdulillah, tahun ini bingkisan yang akan kita bagikan bisa mencapai 1200 paket," ujar Ibu Ita, Ketua Panitia Acara Bakti Sosial yang diadakan oleh PRA dan PRM, Legoso, Tangerang Selatan. Dalam satu setengah bulan terakhir ini, telepon genggam saya selalu berdering pagi, siang, sore, dan malam, sibuk dengan urusan kegiatan bakti sosial ini. Sebuah tradisi baik yang diinisiasi oleh PRA Legoso sejak puluhan tahun lalu, yaitu AISYIYAH berbagi bahan makanan untuk warga sekitar. Tujuannya sederhana saja: agar saat Ramadan nanti, warga bisa menjalankan puasa tanpa kesulitan dalam menyediakan makanan di rumah.
Kegiatan AISYIYAH dan MUHAMMADIYAH berbagi kali ini dikomandoi oleh Ibu Ita Rahma, seorang profesional lulusan UNSW, Australia. Dia mampu mendesain acara dengan penuh kreativitas dan keceriaan. Dukungan penuh dari Ketua PRA, Ibu Halimatussa’diyah, yang lama bermukim di Belanda sebagai Ibu Atase Pendidikan Indonesia untuk Belanda, serta Ahsan J. Hamidi, Ketua PRM Legoso, juga turut menumbuhkan semangat dari warga lain untuk berpartisipasi. Kiprah ketua tidak hanya terbatas pada penggalangan dana dari berbagai pihak, tetapi juga pada keseluruhan proses. Alhamdulillah, tahun ini jumlah paket mencapai 1200, dan masing-masing paket seharga Rp150.000,- berisi beras, minyak, gula, mie, dan lain-lain.
Bentuk Aksi Berbagi
Menyambut Ramadan tahun ini, PRA dan PRM Legoso tidak hanya membagikan bahan makanan, tetapi juga mengadakan bazar barang-barang preloved (layak dan pantas pakai). Ada pakaian, sepatu, tumbler, kain, dan banyak barang-barang lainnya. Barang-barang preloved tersebut dikumpulkan dari warga Persyarikatan yang sudah menumpuk dan tidak lagi digunakan di rumah masing-masing. Seruan panitia, "Ayo kosongkan rumah dari barang-barang yang tidak lagi digunakan. Ayo manfaatkan barang-barang itu untuk orang lain yang membutuhkan." Alhamdulillah, seruan baik itu direspon dengan baik.
Salah satu kelebihan ibu-ibu AISYIYAH di Legoso adalah mereka tidak berhenti hanya pada seruan. Mereka mampu mendorong bapak-bapak Muhammadiyah untuk bergerak bersama demi mendukung gagasan mereka. Mereka berhasil menjadi teladan dalam mewujudkan gagasan baik yang telah mereka lakukan selama ini. Hasilnya sungguh baik, AISYIYAH dan MUHAMMADIYAH Legoso telah berhasil berperan menjadi penyalur niat baik dari semua pihak di luar warga Persyarikatan. Gerakan berbagi ini tidak didukung oleh kekuatan tiga atau lima kontributor saja, tetapi telah didukung oleh ratusan orang yang merasa bahwa kebaikan mereka akan terwakili. Kontribusi yang diberikan tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga tenaga dan beberapa keahlian khusus untuk melengkapi hal-hal yang tidak mampu dilakukan oleh panitia.
Gerakan PRA dan PRM Legoso ini adalah sebuah gagasan untuk membumikan nilai dan spirit AISYIYAH dan MUHAMMADIYAH yang harus bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Selain berbagi bahan makanan dan barang-barang preloved, mereka juga melakukan tes kesehatan dasar secara gratis, seperti tes untuk mengukur tekanan darah, kolesterol, asam urat, gula darah, dan konsultasi dengan dokter. Gerakan AISYIYAH ini juga didukung oleh tiga orang dokter spesialis, antara lain: dr. Dwi Rahayu Nur Laila Praptiwi, SpPD, dr. Budiningtyas SpOG, dr. TB. Rachmat Sentika Sp.A, dan dr. Syahfreadi, Sp.B-KBD. Mereka memberikan kontribusi dalam bentuk jasa konsultasi, bimbingan, dan atensi terhadap kegiatan ini.
Merawat Tradisi Baik
Gagasan yang terus dirawat dan dikembangkan dengan berbagai kreativitas dan variasi layanan. Banyak respons positif yang muncul dari warga sekitar; mereka menjadi lebih tahu tentang keberadaan dan kiprah AISYIYAH dan MUHAMMADIYAH di wilayah tersebut. Namun demikian, kami baru meraih capaian pada batas itu. Seruan kebajikan yang terus disuarakan oleh Persyarikatan belum sepenuhnya bisa ditangkap, apalagi diikuti, sehingga warga di luar persyarikatan bisa ikut berpartisipasi. Aksi kami baru sebatas mendapatkan dukungan dari internal Muhammadiyah.
Ini akan menjadi "Pekerjaan Rumah" Bersama yang kami hadapi selama ini, yaitu menjadikan gerakan praktik baik PRA dan PRM Legoso ini lebih bermakna di lingkungan luar Persyarikatan. Alangkah indahnya jika para dhuafa dan mereka yang memperoleh manfaat dari aksi PRA dan PRM ini bisa lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan Muhammadiyah lainnya, misalnya dalam pengajian rutin bulanan.
Gagasan dan praktik baik dalam membangun dan membumikan kiprah AISYIYAH dan Muhammadiyah di wilayah pinggiran Kota Tangerang Selatan. Meski kedua pengurus pimpinan ranting itu diakui manfaat langsungnya, namun seruan kebajikan Muhammadiyah belum mampu menembus aksi yang lebih dalam dari aksi berbagi ini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini.
Editor: DM
Tulis Komentar