Universitas Muhammadiyah Tangerang Gelar Wisuda ke 16

$rows[judul]

Universitas Muhammadiyah Tangerang menggelar wisuda ke 16 hari ini (11/10) di Aula Nusantara ICE BSD, Pagedangab Kab. Tangerang dengan total 3.074 wisudawan dari jenjang Pascasarjana, Sarjana dan Diploma.

Acara prosesi wisuda yang diadakan sejak pagi terbagi menjadi tiga sesi. Sebagaimana dijelaskan oleh Rektor UMT Dr. H. Ahmad Amarullah, M. Pd.

“Untuk satu sesi diikuti lebih dari 1.000 orang, baik sesi pertama, kedua maupun ketiga, sehingga total 3.074 wisudawan” ujar Rektor.

Sebanyak 3.074 wisudawan tersebut terdiri dari 9 Fakultas atau 16 Program studi yang ada di Universitas Muhammadiyah Tangerang yang telah menyelesaikan masa studinya di tahun 2023.

Dalam sambutannya, Rektor menyatakan memberikan beasiswa bagi keluarga wisudawan yang kini menjadi alumni berupa potongan biaya SPP. 

"Jika ada satu orang dalam keluarga, diberi potongan 20% SPP, jika dua orang maka 40%, tiga orang maka 60% bahkan jika ada 5 orang maka akan diberikan beasiswa 100% potongan". 

Hal tersebut diberikan karena UMT ingin menyambung silaturahmi dengan para keluarga alumni. 

Lebih jauh Rektor juga menjelaskan seperti tahun sebelumnya bagi lulusan terbaik akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang magister.

“Untuk lulusan magister akan direkrut menjadi dosen muda melalui ikatan kontrak kerja.

“Bila teruji dan parkir maka akan didorong untuk melanjutkan S3. Ini dalam rangka kami serius memberikan pelayanan terbaik dengan menghadirkan dosen muda,” ucapnya.

“Ini semua adalah bukti keseriusan kita dalam memberikan pelayanan terbaik, dengan menghadirkan dosen-dosen muda yang berkualitas,' katanya.

Dalam kesempatan itu, Rektor juga berpesan secara khusus kepada para lulusan untuk menjadikan almamater UMT sebagai tempat kembali. Baik bagi mereka yang telah sukses maupun belum.

“Bagi yang sudah sukses tentu ia bisa menceritakan kembali sebagai motivasi dan inspirasi bagi adik-adik kelasnya yang sedang menuntut ilmu. Bagi yang belum sukses bisa kembali untuk kita berdialog, kesulitan apa yang mereka hadapi,” ungkapnya.

“Nanti kita coba cari jalan keluar melalui wadah bernama Lembaga Krisis Center kita tugaskan untuk menampung lulusan-lulusan yang perlu bantuan, konsultasi sampai terus menginformasikan agar tidak menyelesaikan hubungan dengan almamater. Dan kami juga akan mendorong mereka (alumni) untuk mengikuti pelatihan dan tes untuk menjadi pegawai dalam sebuah perusahaan yang sudah kami melakukan kerjasama baik dengan pemerintah daerah maupun Kemendagri dan industri,” tutupnya. (FAJAR)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)